Malang - Potensi UKM khususnya kripik tempe dari kota Malang sangat potensial terus dikembangkan. Untuk itu, mutlak diperlukan berbagai perbaikan mulai dari proses produksi hingga pemasaran. Hingga, produksi kripik tempe ini dapat menjangkau seluruh daerah di tanah air bahkan luar negeri.
Demikian ditegaskan Ny. Anton Apriantono, istri Menteri Pertanian (Mentan) RI, ketika melakukan kunjungan ke perusahaan Kripik Tempe Bu Noer di jalan ciliwung kemarin.
Kedatangannya bertujuan untuk mensosialisasikan dan menggiatkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di kota Malang agar perindustrian dan perekonomian di kota Malang dengan cepat berkembang pesat.
Wanita ramah yang juga sebelumnya telah mengunjungi usaha Bakpao Telo di Lawang, juga menambahkan bukan kripik tempe saja yang berpotensial untuk berkembang. Tetapi juga unit usaha lainnya seperti bakpao telo, kripik apel dan sebagainya.
"Untuk itu, kuncinya adalah pemasaran dan pengembangannya harus ditangani dengan lebih baik lagi" harapnya.
Ny. Anton memaparkan, pemecahan masalah dalam menghadapi persaingan perdagangan bebas adalah tetap mencari daerah pasar terlebih dahulu sebelum memproduksi serta perbaikan teknik pengolahan. Dengan demikian dapat mempunyai suatu citarasa yang khas.
"Karena dengan citarasa yang khas kita bisa mempunyai perbedaan dengan yang lainnya. Dan pelanggan tidak cepat bosan, " imbuhnya.
Unit usaha kripik tempe Bu Noer merupakan salah satu pelopor usaha kripik tempe di kota Malang. Mereka telah mempunyai banyak pelanggan di kota-kota besar, termasuk para pejabat tinggi negara.
Kripik tempe dijual seharga 20 ribu per kemasan besar ini mempunyai 18 rasa, antara lain rasa bakso Malang yang menjadi trademark dari kripik tempe Bu Noer. (MP-26)
(MALANG POST - senin, 14mei 2007)